BILAKAH GILIRAN KITA???

Apabila mayat dibawa di atas perusung (keranda) maka menyerulah suara dari langit tiga kali: a. Hai anak Adam amat beruntunglah (bahagialah) kamu jika kamu menjadi seorang yang bertaubat. b. Hai anak Adam amat beruntunglah (bahagialah) kamu jika amal mu baik. c. Hai anak Adam amat beruntuglah (bahagialah) kamu jika sahabat mu dalam keredaan Allah — dan amat rugilah (celakalah) kamu jika sahabat mu orang yang dimurkai Allah.

Sunday, March 21, 2010

MANUSIA DI ALAM BARZAKH...


Manusia terdiri daripada jasad dan roh sekalipun dengan hubungan antara keduanya yang bersifat sangat relatif (nisbi). Terdapat lima bentuk hubungan antara roh dan jasad, iaitu:

  • Hubungan antara roh dan jasad di dalam rahim ibu (janin).
  • Hubungan keduanya di muka bumi setelah dilahirkan.
  • Hubungan antara keduanya ketika tidur.
  • Hubungan antara keduanya ketika di alam barzakh.
  • Hubungan antara keduanya ketika dibangkitkan dari alam barzakh.

Walaupun roh berpisah setelah kematian namun perpisahan antara keduanya bukanlah perpisahan yang mutlak (firaq kulliy). Sungguh banyak dalil yang menjelaskan bahawa roh dikembalikan kepada jasad di dalam kubur ketika disoal oleh malaikat Munkar dan Nakir. Roh juga dikembalikan ketika menjawab salam orang yang menziarahi kubur. Pengembalian roh ini adalah pengembalian khas dan tidak semestinya pengembalian yang dapat menghidupkan jasad melainkan pada hari kebangkitan.

Sehubungan dengan hakikat ini Allah Subhanahu wa Ta‘ala telah menjadikan untuk manusia tiga peringkat kehidupan, iaitu:

  • Kehidupan Dunia.
  • Kehidupan Barzakh
  • Kehidupan Qarar


Allah Subhanahu wa Ta‘ala telah menjadikan bagi tiap-tiap kehidupan tersebut khas dengan hukum-hakamnya yang tersendiri berbeza dengan kehidupan yang lain. Manusia dijadikannya memiliki jasad dan roh.

Allah Subhanahu wa Ta‘ala menetapkan hukum-hakam di dunia berdasarkan jasad kasar manusia sedangkan roh hanya mengikutinya. Oleh sebab itu Allah menjadikan hukum-hakam syari‘at didasarkan kepada ucapan lisan dan amalan anggota sekalipun rohaninya bercanggah dengan apa yang diucap atau yang diamalkan.


Adapun hukum-hakam Barzakh, Allah Subhanahu wa Ta‘ala menetapkannya berdasarkan roh sedangkan jasad kasarnya hanya mengikutinya. Ini berbeza dengan kehidupan di dunia sebagaimana yang telah diterangkan di atas. Oleh itu di alam Barzakh badan akan turut merasakan kepedihan azab jika rohnya disiksa sebagaimana badan akan turut merasakan nikmat jika roh mendapat nikmat. Ini kerana jasad adalah penyebab untuk mendapat nikmat atau sebaliknya siksaan.


Adapun pada Hari Kiamat ketika jasad dibangkitkan dari alam Barzakh untuk menghadap Allah, maka berhimpunlah jasad dan roh secara hakiki untuk menerima nikmat ataupun siksaan. Di alam akhirat inilah pertautan jasad dan roh menjadi yang paling sempurna. Ia melebihi pertautannya di alam yang lain kerana pertautan kali ini tidak akan dicemari oleh kematian, tidur, kerosakan dan sebagainya.


FITRAH KEHIDUPAN..


Kehidupan berlangsung tanpa disadari dari detik ke detik..

Apakah anda tidak menyadari bahwa hari-hari yang anda lewati justru semakin mendekatkan anda kepada kematian sebagaimana juga yang berlaku bagi orang lain???

Seperti yang tercantum dalam ayat

Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kemudian hanyalah kepada Kami kamu dikembalikan.”

(QS. 29:57)

Tiap orang yang pernah hidup di muka bumi ini ditakdirkan untuk mati. Tanpa terkecuali, mereka semua akan mati, tiap orang. Saat ini, kita tidak pernah menemukan jejak orang-orang yang telah meninggal dunia. Mereka yang saat ini masih hidup dan mereka yang akan hidup juga akan menghadapi kematian pada hari yang telah ditentukan. Walaupun demikian, masyarakat pada umumnya cenderung melihat kematian sebagai suatu peristiwa yang terjadi secara kebetulan saja.

Cuba renungkan seorang bayi yang baru saja membuka matanya di dunia ini dengan seseorang yang sedang mengalami sakaratul maut. Keduanya sama sekali tidak berkuasa terhadap kelahiran dan kematian mereka. Hanya Allah yang memiliki kuasa untuk memberikan nafas bagi kehidupan atau untuk mengambilnya.

Semua makhluk hidup akan hidup sampai suatu hari yang telah ditentukan dan kemudian mati; Allah menjelaskan dalam Quran tentang prilaku manusia pada umumnya terhadap kematian dalam ayat berikut ini:

Katakanlah:

“Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.”

(QS. 62:8)

Kebanyakan orang menghindari untuk berpikir tentang kematian. Dalam kehidupan modern ini, seseorang biasanya menyibukkan dirinya dengan hal-hal yang sangat bertolak belakang [dengan kematian]; mereka berpikir tentang: di mana mereka akan kuliah, di perusahaan mana mereka akan bekerja, baju apa yang akan mereka gunakan besok pagi, apa yang akan dimasak untuk makan malam nanti, hal-hal ini merupakan persoalan-persoalan penting yang sering kita pikirkan. Kehidupan diartikan sebagai sebuah proses kebiasaan yang dilakukan sehari-hari. Pembicaraan tentang kematian sering dicela oleh mereka yang merasa tidak nyaman mendengarnya. Mereka menganggap bahwa kematian hanya akan terjadi ketika seseorang telah lanjut usia, seseorang tidak ingin memikirkan tentang kematian dirinya yang tidak menyenangkannya ini. Sekalipun begitu ingatlah selalu, tidak ada yang menjamin bahwa seseorang akan hidup dalam satu jam berikutnya. Tiap hari, orang-orang menyaksikan kematian orang lain di sekitarnya tetapi tidak memikirkan tentang hari ketika orang lain menyaksikan kematian dirinya. Ia tidak mengira bahwa kematian itu sedang menunggunya!

Ketika kematian dialami oleh seorang manusia, semua “kenyataan” dalam hidup tiba-tiba lenyap. Tidak ada lagi kenangan akan “hari-hari indah” di dunia ini. Renungkanlah segala sesuatu yang anda dapat lakukan saat ini: anda dapat mengedipkan mata anda, menggerakkan badan anda, berbicara, tertawa; semua ini merupakan fungsi tubuh anda. Sekarang renungkan bagaimana keadaan dan bentuk tubuh anda setelah anda mati nanti.

Dimulai saat anda menghembuskan napas untuk yang terakhir kalinya, anda tidak ada apa-apanya lagi selain “seonggok daging”. Tubuh anda yang diam dan terbujur kaku, akan dibawa ke kamar mayat. Di sana, ia akan dimandikan untuk yang terakhir kalinya. Dengan dibungkus kain kafan, jenazah anda akan di bawa ke kuburan dalam sebuah peti mati. Sesudah jenazah anda dimasukkan ke dalam liang lahat, maka tanah akan menutupi anda. Ini adalah kesudahan cerita anda.

Mulai saat ini, anda hanyalah seseorang yang namanya terukir pada batu nisan di kuburan...